Museum Inggris Tak Lagi Pajang Kepala Manusia yang Diawetkan


 Satu museum di Inggris putuskan untuk tidak lagi memajang koleksi awetan kepala manusia yang telah berkurang. Ada fakta tertentu kenapa ini dilaksanakan.

Pilihan Video Slot Dan Slot 3D

Shrunken Head alias awetan kepala manusia yang telah berkurang jadi koleksi bernilai yang dipunyai oleh Museum Pitt Rivers, punya Kampus Oxford di Inggris. Beberapa ribu pelancong tiba ke museum ini untuk lihat koleksi eksotis itu.


Tetapi itu dahulu, saat ini tidak. Koleksi itu akan disimpan serta tidak dipamerkan lagi di display museum. Faktanya, sebab museum ini melakukan usaha 'dekolonialisasi' pada koleksi-koleksi mereka yang dari negara dunia ke-3.


"Penelitian dari pengunjung kami memperlihatkan jika koleksi museum yang mempertunjukkan sisa-sisa manusia untuk benda warisan budaya ialah hal yang primitif serta mengerikan," papar Direktur Museum, Laura van Broekhoven seperti diambil detikTravel dari AP, Senin (21/9/2020)


"Dibandingkan memperlihatkan pada pengunjung kami pandangan yang bertambah dalam mengenai kebudayaan seseorang, display koleksi itu justru semakin memperkuat stereotip rasisme yang tidak sesuai nilai-nilai museum saat ini," tambah Van Broekhoven.


Ketetapan ini bersamaan dengan semakin masifnya pergerakan 'Black Lives Matter' yang digaungkan oleh beberapa aktivis HAM. Museum sendiri telah mengawali analisis etik mengenai koleksi mereka pada tahun 2017.


Koleksi kepala manusia (Hugh Warwick/Pitt Rivers Museum, University of Oxford lewat AP)


Koleksi-koleksi eksotis itu, termasuk juga kepala manusia yang diawetkan dibawa dari semua seluruh dunia, dimana Kerajaan Inggris sempat jadikan tanah itu untuk wilayah jajahannya.


Umur dari barang koleksi itu capai beberapa ratus tahun. Keseluruhan ada 120 buah benda koleksi museum yang dari sisa-sisa badan manusia, sekarang telah disimpan serta tidak dipamerkan lagi.


Bertepatan Museum Pitt Rivers sedang tutup semasa epidemi Corona, hingga ini sekaligus jadi peluang bagi beberapa staf museum membereskan koleksi mereka. Museum akan membuka kembali ke tanggal 22 September kedepan.


Awetan kepala manusia yang telah dibikin berkurang salah satu bukti riil kehadiran suku pemburu kepala manusia yang hidup di pedalaman Asia serta penjuru dunia yang lain. Umumnya mereka memburu kepala manusia dari suku yang lain jadi musuhnya. Saat ini praktik itu telah dibiarkan oleh suku-suku itu.


Postingan populer dari blog ini

Keitka kita tak seindah mereka

Taman Fathan Hambalang, Destinasi Kekinian di Bogor dengan Pemandangan yang Menakjubkan!

Wisata Setigi, Bekas Tambang Kapur yang Jadi Destinasi Instagramable di Gresik. Pecinta Selfie Mari Merapat!